MEDIA MANDALIKA – Gambar sampul album K-Pop milik KINGDOM menuai kontroversi karena dianggap mirip dengan Al-Quran kitab suci umat Islam.
Agensi GF Entertainment yang mengelola grup idola K-pop KINGDOM telah mengeluarkan permintaan maaf sebagai tanggapan terhadap kontroversi gambar sampul album terbaru grup tersebut.
Gambar sampul album mini terbaru yang berjudul “History of Kingdom: Part VII. Jahan,” yang dirilis minggu lalu, telah menimbulkan kontroversi karena dianggap mirip dengan Al-Quran, kitab suci umat Islam, oleh sebagian orang.
Dalam pernyataannya, agensi menyatakan penyesalan mereka atas kurangnya kesadaran dalam pemilihan desain tersebut dan meminta maaf kepada komunitas Muslim serta siapa pun yang mungkin merasa terganggu.
“Kami menyadari kekurangan kami dalam hal ini dan dengan tulus meminta maaf kepada komunitas Muslim dan siapa pun yang merasa tidak nyaman dengan situasi ini,” demikian pernyataan mereka.
Mereka juga menegaskan bahwa KINGDOM adalah grup yang berusaha mempromosikan kekayaan budaya dunia melalui K-pop, dengan komitmen kuat untuk mendukung keragaman budaya dan hidup berdampingan.
Baca Juga: Chat GPT Kini Bisa Melihat, Mendengar Bahkan Berbicara
Agensi tersebut menambahkan bahwa mereka akan mengambil langkah-langkah untuk mencegah terulangnya insiden serupa di masa mendatang.
Selanjutnya, mereka mengumumkan bahwa seluruh 70.000 eksemplar album edisi awal akan ditarik kembali, dan mereka berencana untuk memproduksi ulang album dengan desain baru. Pra-penjualan album baru ini akan dibuka pada Selasa.
Meskipun terjadi kontroversi terkait gambar sampul, tanggal peluncuran resmi album pada 18 Oktober 2023 tetap tidak berubah.
Album mini “History of Kingdom: Part VII. Jahan” merupakan bagian terakhir dari serangkaian tujuh bagian yang menafsirkan ulang budaya dari berbagai belahan dunia.
Selama ini, ketujuh anggota KINGDOM juga sedang melakukan tur di Amerika Utara dan Latin untuk pertama kalinya sejak awal bulan ini, dimulai dari Vancouver, Kanada pada 8 September.