Media Mandalika – TGB Zainul Majdi, mantan gubernur NTB, melakukan langkah politik signifikan menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTB 2024. Ia memilih hengkang dari Partai Perindo dan memberikan dukungan kepada pasangan calon nomor urut 2, Zulkieflimansyah-Suhaili (Zul-Uhel). Perindo sendiri diketahui merupakan salah satu partai pengusung pasangan Sitti Rohmi Djalillah-Musyafirin (Rohmi-Firin), di mana Rohmi adalah kakak kandung TGB. Peralihan dukungan TGB ke Zul-Uhel diperkirakan menjadi alasan utama pengunduran dirinya dari Perindo.
TGB awalnya berharap agar pasangan Zulkieflimansyah-Sitti Rohmi Djalillah bisa kembali maju bersama dalam periode kedua. Namun, rencana ini tak terwujud ketika Rohmi memilih mencalonkan diri sebagai gubernur berpasangan dengan Musyafirin. TGB mengungkapkan bahwa dirinya mendukung kepemimpinan dua periode bagi pemimpin, berdasarkan pengalamannya memimpin NTB selama dua periode pada 2008-2018.

Meski pasangan Zul-Rohmi gagal terwujud, TGB tetap mendukung Zulkieflimansyah dengan Suhaili sebagai wakilnya. Bagi TGB, peran utama dalam pembangunan daerah berada di tangan gubernur, sehingga pergantian posisi wakil gubernur dari Rohmi ke Suhaili tidak menjadi masalah.
Kedekatan pribadi antara TGB dan Zulkieflimansyah juga menjadi faktor dukungan ini. TGB mengaku bersahabat dengan Zulkieflimansyah selama 20 tahun dan mengapresiasi upaya komunikasi yang terus dijaga oleh Zul. Menurut TGB, tak banyak pemimpin yang terbuka dalam membangun komunikasi dengan pemimpin sebelumnya.
TGB juga menegaskan bahwa Nahdlatul Wathan Diniyyah Islamiyah (NWDI) secara organisasi tidak mendukung pasangan Rohmi-Firin dalam Pilgub NTB. Meskipun beberapa elite NWDI mendukung Rohmi-Firin, TGB ingin meluruskan persepsi bahwa NWDI secara organisasi tidak memberikan dukungan kepada kakaknya tersebut.
Setelah keluar dari Perindo, TGB menyatakan masih akan terus aktif di dunia politik namun belum menentukan arah partai baru. Saat ini, ia lebih berfokus pada kegiatan keumatan dan pendidikan, serta terus mengajar dan mengisi seminar. Ia merasa bahwa kontribusi bagi daerah dan bangsa tidak selalu harus melalui partai politik.
TGB secara resmi mengundurkan diri dari Perindo dengan surat pengunduran diri yang ditujukan kepada Ketua Majelis Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo, pada 30 Oktober 2024.