Kam. Feb 20th, 2025
Sebuah Penelitian Baru Menyatakan bahwa Wanita dengan Migrain Berisiko Lebih Tinggi Terkena Serangan Jantung.Sebuah Penelitian Baru Menyatakan bahwa Wanita dengan Migrain Berisiko Lebih Tinggi Terkena Serangan Jantung.

MEDIA MANDALIKA – Sebuah Penelitian Baru Menyatakan Wanita dengan Migrain Berisiko Lebih Tinggi Terkena Serangan Jantung.

Sebuah studi terbaru yang kami kutip dalam jurnal PLOS Medicine telah mengungkapkan bahwa wanita yang menderita migrain memiliki risiko lebih tinggi terkena serangan jantung daripada pria.

Para peneliti dari Aarhus University di Denmark, seperti kami kutip dari Medical Daily, telah menyelidiki hubungan antara migrain dan peningkatan risiko masalah kardiovaskular, seperti stroke dan serangan jantung, terutama pada wanita.

Mereka memeriksa rekam medis individu-individu berusia 18 hingga 60 tahun di Denmark selama periode 1996 hingga 2018 dan mengidentifikasi mereka yang mengalami migrain berdasarkan catatan resep obat mereka.

Baca Juga: Minum Jus Jeruk Setiap Hari Kurangi Resiko Penyakit Jantung

Tim peneliti kemudian membandingkan risiko serangan jantung, stroke iskemik, dan stroke hemoragik sebelum usia 60 tahun antara kelompok wanita dan pria yang sering mengalami migrain oleh populasi umum yang tidak menderita migrain.

Hasil studi menunjukkan bahwa baik pria maupun wanita yang sering mengalami sakit kepala migrain memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami stroke iskemik. Namun, risiko serangan jantung atau stroke hemoragik ternyata lebih tinggi pada wanita yang menderita migrain.

Stroke dapat terjadi ketika aliran darah ke otak terhambat atau terjadi pendarahan tiba-tiba di otak. Kondisi ini dapat terbagi menjadi dua jenis, salah satunya adalah stroke iskemik, yang merupakan jenis stroke yang paling umum terjadi.

Stroke iskemik terjadi ketika arteri tersumbat, yang seringkali penyebabnya oleh penumpukan kolesterol atau pembekuan darah.

Baca Juga: Manfaat Susu Unta Bagi Kesehatan Tubuh

Selain itu, ada juga stroke hemoragik yang terjadi ketika ada perdarahan mendadak di otak akibat pecahnya pembuluh darah, yang dapat memberikan tekanan pada sel-sel otak dan merusaknya.

Penulis utama studi, Cecilia Hvitfeldt Fuglsang, berharap para dokter akan lebih menyadari hubungan antara migrain dan risiko kardiovaskular, baik pada pria maupun wanita.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa penderita migrain juga lebih cenderung menderita berbagai kondisi mental dan fisik, seperti depresi, epilepsi, fibromyalgia, sindrom iritasi usus besar (IBS), masalah pendengaran, asma, dan gangguan tidur.

By Putri AZ

Calon Ibu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *