MEDIA MANDALIKA – Pengamat politik menyebutkan bahwa skenario Presiden Jokowi akan kacau jika partai Demokrat merapat dan mendukung Prabowo Subianto.
Dr. Muhammad Iqbal, seorang pengamat politik dari Universitas Jember, menganggap bahwa dukungan Partai Demokrat kepada Prabowo Subianto memiliki potensi untuk mengganggu skenario politik Presiden Joko Widodo.
Iqbal menyatakan bahwa ada dua aspek yang memunculkan potensi masalah dalam dukungan Partai Demokrat ini. Pertama, secara strategis, dukungan ini dapat mengacaukan arah strategi Koalisi Indonesia Maju yang dipimpin oleh Jokowi.
Kehadiran Partai Demokrat bisa memengaruhi arah dan dinamika koalisi ini yang sejauh ini didukung oleh berbagai partai, termasuk yang menjadi bagian dari kabinet Jokowi seperti Golkar, PAN, dan PSI.
Baca Juga: Kaesang Jadi Ketum PSI, Internal PDIP Tak Merasa Terusik
Semua partai dalam Koalisi Indonesia Maju dan Prabowo telah menyatakan kesiapannya untuk melanjutkan program-program Jokowi.
Namun, Partai Demokrat, yang sebelumnya berada dalam Koalisi Perubahan, memiliki sejarah kritik keras terhadap pemerintahan Jokowi.
Meskipun Prabowo menegaskan bahwa ia akan melanjutkan program Jokowi, dukungan dari Partai Demokrat bisa membaca sebagai upaya mengendalikan dan membatasi keterlibatan Jokowi dalam koalisi.
Kedua, aspek etika juga menjadi perhatian. Selama sembilan tahun terakhir, Partai Demokrat hampir secara total berperan sebagai oposisi terhadap pemerintahan Jokowi.
Baca Juga: Kaesang Akui Ada Privilege Jokowi Di Balik Penunjukan Ketum PSI
Partai ini memperkuat narasi perubahan dalam prinsip dan strategi partai mereka. Pergeseran ini dari oposisi ke dukungan koalisi yang ingin melanjutkan program Jokowi dapat membingungkan basis kader dan pemilih Partai Demokrat yang telah diidentifikasi dengan prinsip perubahan.
Iqbal mencatat bahwa ada ketidaksesuaian antara perubahan yang diusung oleh Partai Demokrat selama ini dan dukungannya terhadap koalisi yang ingin melanjutkan program Jokowi.
Ini bisa berdampak pada tingkat dukungan elektoral Partai Demokrat dalam Pemilihan Presiden 2024 jika masalah etika ini tidak ditangani dengan baik.
Dengan kata lain, dukungan Partai Demokrat kepada Prabowo Subianto bisa membawa dinamika kompleks dalam politik Indonesia yang perlu dipertimbangkan secara serius.