MEDIA MANDALIKA – Keraton Kanoman Cirebon, Jawa Barat, telah menyelenggarakan tradisi Malam Pelal Ageng Panjang Jimat, yang merupakan acara utama dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Menurut Juru Bicara Keraton Kanoman, Ratu Raja Arimbi Nurtina, tradisi ini adalah ekspresi kasih sayang terhadap Nabi kita dengan merayakan hari kelahirannya.
Dalam upacara ini, para patih dan abdi dalem Keraton Kanoman melakukan prosesi pawai alegoris yang menggambarkan simbolisme persiapan saat ibunda Rasulullah melahirkan.
Arimbi menjelaskan bahwa tradisi ini dinamakan Pelal Ageng Panjang Jimat karena merujuk pada sebutan untuk benda kuno berbentuk piring bundar.
Sementara istilah “jimat” dalam tradisi ini mengacu pada nasi yang dalam prosesnya, gabahnya dikupas satu per satu sambil melantunkan shalawat.
Baca Juga: Pemprov Jabar Basmi Pengikut NII Panji Gumilang Hingga Tuntas
Menurutnya, nasi yang dimasak sambil melantunkan shalawat inilah yang disebut nasi jimat. Nasi jimat ini melambangkan persiapan nutrisi yang dibutuhkan baik oleh ibu maupun bayi dalam proses kelahiran.
Dengan penjelasan tersebut, maka “Panjang Jimat” merujuk pada barisan nasi jimat yang diletakkan di atas piring panjang, sehingga acara ini dinamakan “Malam Panjang Jimat.”
Menurut Arimbi, dalam tradisi ini, nasi jimat dan sejumlah benda pusaka kuno diangkut dari Langgar Keraton menuju Masjid Kanoman.
Benda-benda ini memiliki usia ratusan tahun dan di masjid, dibacakan kitab Al-Barzanji. Nasi jimat dalam tradisi ini melambangkan nutrisi yang diperlukan oleh ibu dan bayi.
Ia berharap bahwa melalui tradisi ini, masyarakat dapat memahami makna dari ritual ini, sehingga peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dapat diadakan setiap tahun.