Media Mandalika – Pemerintah Desa Kilang, Kecamatan Montong Gading, Lombok Timur, resmi menghentikan aktivitas pendulangan emas di sungai desa tersebut pada Senin, 25 November 2024.
Langkah ini diambil sebagai respons atas tingginya antusiasme masyarakat yang memadati lokasi setelah beredar kabar tentang penemuan emas di wilayah itu.
Kepala Desa Kilang, Rusdini Hariamin, menyatakan bahwa penutupan dilakukan untuk melindungi lingkungan dan mencegah kerusakan alam yang lebih serius.
“Meski semangat masyarakat sangat tinggi, tanpa pengawasan yang memadai, kegiatan ini berisiko memberikan dampak negatif dalam jangka panjang,” jelasnya.
Fenomena Bermula dari Sebuah Mimpi
Demam emas di Desa Kilang berawal dari cerita seorang warga yang mengaku menemukan emas setelah mendapat petunjuk melalui mimpinya. Kabar ini menyebar dengan cepat dan memotivasi banyak orang untuk datang mencoba keberuntungan mereka.
Warga lokal maupun dari luar desa berbondong-bondong ke sungai dengan membawa peralatan seadanya untuk mendulang emas. Aktivitas yang berlangsung terus-menerus selama 24 jam membuat area sungai penuh sesak.
Setelah berita ini menjadi viral di media sosial, perhatian masyarakat semakin besar, dan banyak yang datang ke lokasi.
Namun, meningkatnya kegiatan pendulangan menimbulkan kekhawatiran akan kerusakan lingkungan. Oleh karena itu, pemerintah desa memutuskan untuk menutup area tersebut guna mencegah dampak buruk lebih lanjut.
Tim pengawas desa akan terus memantau lokasi untuk memastikan tidak ada lagi aktivitas yang berpotensi merusak ekosistem sungai.