Media Mandalika – Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), mencatat bahwa aktivitas pendakian di Gunung Rinjani selama periode April hingga Oktober 2024 menghasilkan sampah sebanyak 31.156,43 kilogram atau lebih dari 31 ton.
“Jumlah sampah yang dihasilkan dari kegiatan pendakian selama April hingga Oktober 2024 tercatat mencapai 31.156,43 kilogram,” ujar Yarman, Kepala Balai TNGR NTB, di Mataram pada Sabtu (23/11/2024), seperti dilansir oleh Antara.
Ia mengungkapkan bahwa tingginya volume sampah merupakan dampak dari meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke Gunung Rinjani. Untuk itu, diperlukan kerja sama dari berbagai pihak guna menangani permasalahan ini.
Sebagai upaya pengelolaan sampah, Balai TNGR bersama Forum Citra Wisata Lingkar Rinjani dan mitra lainnya rutin melaksanakan kegiatan pembersihan atau clean up. Selain itu, pendekatan pack in pack out diterapkan di pintu-pintu pendakian, di mana pendaki diminta membawa kembali sampah mereka setelah turun.
Forum Citra Wisata Lingkar Rinjani mendapat kepercayaan dari Balai TNGR untuk menangani kegiatan pembersihan dan mendukung proses pack in pack out. Di sisi lain, beberapa trekking organizer, komunitas pecinta alam, dan pemangku kepentingan lainnya juga terlibat secara mandiri dalam kegiatan bersih-bersih.
Yarman menambahkan bahwa jumlah wisatawan yang berkunjung ke Gunung Rinjani terus meningkat, khususnya untuk kegiatan pendakian. Kondisi ini berdampak positif pada ekonomi masyarakat sekitar, termasuk mereka yang bergerak di sektor jasa pendakian seperti trekking organizer, pemandu, porter, dan layanan akomodasi.
“Apapun profesi kita, mari bersama-sama menjaga kelestarian Gunung Rinjani agar tetap menjadi kawasan pendakian yang bebas sampah,” ajak Yarman.